iqna

IQNA

Kunci-kunci
wawancara iqna
TEHERAN (IQNA) - Tandis Taghavi, seniman kaligrafi negara Iran yang telah menulis seluruh Alquran dengan Nastaliq, berkata: “Saya memulai pekerjaan ini di Manila selama saya tinggal di Filipina dan saya dapat menyelesaikannya di kota ini.”
Berita ID: 3477722    Tanggal penerbitan : 2022/12/11

Wawancara IQNA dengan Ulama Indonesia:
TEHERAN (IQNA) - Dr. H. Syafiq A. Mughni, MA, Guru Besar Universitas Islam Nasional di Surabaya, Indonesia, di sela-sela Konferensi Internasional Persatuan Islam ke-33, mengatakan dalam wawancara dengan Iqna: Saya Shafiq Mughni dari Indonesia dan saya sangat senang bisa berpartisipasi dalam Konferensi Persatuan. Ini adalah event pertemuan yang sangat penting.
Berita ID: 3477536    Tanggal penerbitan : 2022/11/01

Wawancara IQNA dengan Menteri Agama Malaysia:
TEHERAN (IQNA) - Idris bin Ahmad mengatakan: “Setelah dua tahun terhenti akibat pembatasan virus Corona, Kementerian Agama Malaysia kembali menyaksikan penyelenggaraan acara Alquran tertua di dunia yang diadakan setiap tahun dengan penekanan tentang menjaga persatuan dan perwujudan persatuan dan integritas umat Islam di bawah payung Alquran.”
Berita ID: 3477501    Tanggal penerbitan : 2022/10/24

Wawancara IQNA dengan Profesor Malaysia:
TEHERAN (IQNA) - Mohd Fauzi bin Zakaria, seorang pemikir Malaysia, mengatakan: “Persatuan di antara negara-negara Islam juga akan membuat rezim-rezim Arab menyadari bahwa Zionisme bukanlah teman mereka, tetapi akan tetap menjadi musuh bersama semua Muslim sampai pembebasan Quds.”
Berita ID: 3477465    Tanggal penerbitan : 2022/10/17

Wawancara IQNA dengan Mehdi Mohabbati:
TEHERAN (IQNA) - Mehdi Mohabbati, seorang peneliti Hafez, percaya: Dikatakan bahwa Hafez adalah seorang penyair yang berjuang melawan riya atau pembaharu, dll., tetapi di atas semua ini, Hafez adalah penyair cinta dan kasih sayang, dan semua orang senang dengan cinta dan kasih sayang. Karena itu, selama ada cinta dan kasih sayang, puisi adalah penjaga kondisi mereka.
Berita ID: 3477443    Tanggal penerbitan : 2022/10/13

Wawancara IQNA dengan Seorang Mubaligh Hauzah:
TEHERAN (IQNA) - Hujjatul Islam wal Muslimin Yahya Jahangiri, salah satu mubaligh hauzah internasional, menjelaskan pentingnya mendakwahkan ritual-ritual Huseini, terutama Arbain, dan menekankan: “Dalam program semacam itu, seseorang harus berbicara berdasarkan budaya dan ekologi di mana audiens tinggal, dan harus dilihat apa minat dan kebutuhan negeri ini, dan percakapan apa yang dibutuhkan.”
Berita ID: 3477328    Tanggal penerbitan : 2022/09/18

Wawancara IQNA dengan Profesor Universitas Regent’s London:
TEHERAN (IQNA) - Neven Andjelic dengan mengisyaratkan konflik antara Israel dan Palestina, rencana dua negara hanya slogan dan tidak bisa dilaksanakan, mengungkapkan solusi ini tidak dapat diimplementasikan dalam kenyataan dan tidak ada kekuatan yang mendukungnya.
Berita ID: 3476321    Tanggal penerbitan : 2022/01/12

Wawancara IQNA dengan Fadi Al Sayed:
TEHERAN (IQNA) - Sekretaris Jenderal Pusat Studi Strategis Ummatun Wahidah (umat yang satu) Lebanon menekankan: Rasulullah (saw) memainkan peran penting dalam memerangi perbedaan kasta dan rasisme dan tidak membeda-bedakan manusia.
Berita ID: 3475826    Tanggal penerbitan : 2021/10/06

Wawancara IQNA dengan Pendeta Lebanon:
TEHERAN (IQNA) - Pendeta Wissam Abu Nasser, ketua akademi dunia ulama Maryam di Lebanon, mengatakan: “Ada kepercayaan yang sama dengan Raj’ah Isa (as) di akhir zaman dengan Kristen tentang kembalinya al-Masih, Perjanjian Baru menyatakan dengan sangat menekankan bahwa sosok al-Masih akan kembali ke dunia dan menyelamatkan semua orang yang percaya kepadanya.”
Berita ID: 3475806    Tanggal penerbitan : 2021/10/01

Wawancara IQNA dengan Dosen Universitas New York:
TEHERAN (IQNA) - Profesor Richard Bensel mengatakan: “Jika Amerika Serikat meninggalkan Afganistan secara damai dan teratur, itu tidak akan berpengaruh pada popularitas Biden, namun dengan metode bencana yang digunakan dalam kasus ini, posisinya dalam opini publik telah rusak parah.
Berita ID: 3475717    Tanggal penerbitan : 2021/09/13

Wawancara IQNA dengan Ketua Yayasan Tibyan Afganistan:
TEHERAN (IQNA) - Hujjatul Islam Hosseini Mazari mengatakan: “Korupsi pemerintah (politik, keuangan, administrasi dan moral) secara umum membuka jalan bagi runtuhnya pemerintah, karena di satu sisi melemahkan fondasi sosial pemerintah Afganistan dan di sisi lain menyebabkan kekuatan tidak puas dengan korupsi pemerintah yang meluas, tertarik pada Taliban.”
Berita ID: 3475698    Tanggal penerbitan : 2021/09/09

Wawancara IQNA dengan Pakar Afganistan:
TEHERAN (IQNA) - Ali Vahedi, seorang ahli Afganistan, mengatakan bahwa pegawai pemerintah telah meningkatkan tekanan pada rakyat Afganistan karena suap dan korupsi yang meluas. Taliban mampu menguasai banyak daerah dengan mudah, dan alasan keberhasilan mereka adalah karena rakyat tidak mengenal pemerintah dari dirinya.
Berita ID: 3475634    Tanggal penerbitan : 2021/08/18

Wawancara IQNA dengan Ulama Irak:
TEHERAN (IQNA) - Hujjatul Islam Fakhruddin, Anggota Cabang Kajian dan Penelitian Alquran makam suci Alawi, menekankan: “Asyura adalah madrasah moral yang menggambarkan jalan kebebasan bagi umat Islam dan bahkan untuk seluruh umat manusia dan menyelamatkan mereka dari perbudakan dan penghinaan.”
Berita ID: 3475611    Tanggal penerbitan : 2021/08/11

Wawancara IQNA dengan Pakar Malaysia Bidang Ekonomi:
TEHERAN (IQNA) - Dr Saiful Azhar Rosly mengatakan: “Pembiayaan syariah tidak dinodai dengan isu asusila (seperti riba). Namun, tantangan terbesar pembiayaan syariah adalah sistem keuangan ini tidak memiliki teori dasar dan prinsip, dan saat ini, terutama dalam pembahasan harga, pembiayaan syariah mengikuti sistem keuangan saat ini.”
Berita ID: 3475561    Tanggal penerbitan : 2021/07/27

Wawancara IQNA dengan Profesor Universitas George Washington:
TEHERAN (IQNA) - Michael N. Barnett berkata: “Kehadiran AS selama 20 tahun di Afganistan bukanlah prestasi besar. Mereka yang mencari kehadiran AS yang berkelanjutan tidak menawarkan pilihan yang dapat diprediksi untuk penarikan pasukan ini. Juga, penarikan pasukan ini tidak meningkatkan kemungkinan Afganistan menjadi ancaman keamanan lagi.”
Berita ID: 3475530    Tanggal penerbitan : 2021/07/18

Wawancara IQNA dengan Profesor Universitas Vancouver, Kanada:
TEHERAN (IQNA) - Profesor Universitas Vancouver dan pakar Myanmar mengatakan kinerja buruk pemimpin terusir Myanmar Suu Kyi dalam masalah Muslim Rohingya membuktikan kepada semua orang bahwa Muslim tidak boleh berharap terlalu banyak darinya. Posisinya yang ambigu di Mahkamah Internasional di Den Haag pada Desember 2019 melemahkan keinginan internasional untuk bekerja sama dengannya dan pemerintahnya.
Berita ID: 3475524    Tanggal penerbitan : 2021/07/15

Wawancara IQNA dengan Hujjatul Islam Rezazadeh:
TEHERAN (IQNA) - Kepala Institut Internasional Hikmat dan Spiritualitas Timur menyebut diantara tujuan dari lembaga ini adalah sebagai jembatan antara para intelektual hauzah dan Universitas Iran dan dunia serta menyajikan citra yang benar berdasarkan etika, spiritualitas dan rasionalitas terhadap agama dan memperkenalkan wajah cantik peradaban dan budaya Iran yang kaya kepada khalayak dalam dan luar negeri.
Berita ID: 3475515    Tanggal penerbitan : 2021/07/12

Wawancara IQNA dengan Aktivis Politik Bahrain:
TEHERAN (IQNA) - Sheikh Ali al-Karbabadi, seorang aktivis politik Bahrain, mengatakan: “Meskipun ada penyebaran Covid-19 di penjara rezim Al Khalifa, rezim bersikeras tidak membebaskan tahanan politik dan pemenjaraan ribuan revolusioner di Bahrain dalam keadaan seperti itu adalah upaya untuk membunuh lawan rezim Al Khalifa”.
Berita ID: 3475424    Tanggal penerbitan : 2021/06/14

Wawancara IQNA dengan Pakar HAM Bangladesh:
TEHERAN (IQNA) - Anwar Ahmed Chowdhury, seorang pengacara dan pakar hak asasi manusia Bangladesh, percaya bahwa dengan absennya masyarakat Muslim, penguasa India tidak akan berhasil dalam mengatur negara, tetapi jutaan kelas bawah akan memperjuangkan persamaan hak dan status. Oleh karena itu, dalam rangka melindungi nasionalisme Hindu, kehadiran umat Islam dalam administrasi negara ini tidak bisa dihindari.
Berita ID: 3475367    Tanggal penerbitan : 2021/05/26

Wawancara Iqna dengan Rabbi Aaron Cohen:
TEHERAN (IQNA) - Rabbi Aaron Cohen berkata: “Penentangan kami terhadap Zionisme lebih mendukung orang-orang Yahudi. Karena kami menganggap Zionisme sebagai malapetaka terbesar yang menimpa umat Yahudi dalam 150 tahun terakhir. Jika Anda melihat sejarah, Anda dapat melihat bahwa puluhan ribu orang Yahudi telah terbunuh karena gagasan Zionisme, selain dari Palestina”.
Berita ID: 3475335    Tanggal penerbitan : 2021/05/16