Menurut Iqna, gelombang pecinta Abu Abdillah (as) yang melintasi enam perbatasan Iran dan Irak telah mencapai puncaknya dibandingkan beberapa hari terakhir, dan dalam 24 jam terakhir, lalu lintas dari perbatasan tersebut meningkat, dan setiap saat, jumlah peziarah yang menziarahi haram suci untuk mengikuti ritual Arbain semakin meningkat.
Meskipun populasi peziarah meningkat, pergerakan mereka di perbatasan, berjalan dengan mudah dan tanpa masalah khusus; karena panasnya udara, sebagian besar peziarah lebih memilih melintasi perbatasan pada malam hari di udara malam yang sejuk dan mencapai haram suci.
Gambar udara perbatasan Chazabeh juga dipublikasikan oleh saluran Irak tadi malam, yang menunjukkan banyaknya peziarah di penyeberangan ini, seperti penyeberangan darat lainnya antara Iran dan Irak.
Kementerian Dalam Negeri Irak mengumumkan bahwa hari Senin kemarin (28/8), jumlah peziarah yang memasuki Irak dari penyeberangan perbatasan darat dan bandara Bagdad, Karbala dan Najaf untuk mengikuti longmarch Arbain Imam Husein (as) telah mencapai 1.297.466 orang.
Khadir Al-Safi, kepala departemen urusan dalam negeri dan keamanan Kegubernuran Karbala, juga mengumumkan penerapan penuh rencana keamanan khusus Arbain dengan kehadiran lebih dari 90 unit keamanan dari Bagdad dan provinsi Irak lainnya di Karbala.
Athir Al-Tamimi, kepala Departemen Penerimaan Peziarah di makam Alawi, mengumumkan bahwa makam suci telah melakukan segala upaya untuk menampung beberapa juta peziarah, dan mengatakan bahwa semua tempat untuk memberi makan peziarah di luar halaman haram dan jalan raya menuju ke haram telah dibuka. (HRY)