IQNA

Mualaf Filipina: Gema Azan Membawa Saya untuk Memeluk Islam

23:38 - June 07, 2017
Berita ID: 3471312
FILIPINA (IQNA) - Saat Samuel Malik Manzano, imigran 46 tahun Filipina untuk pertama kalinya pergi ke Dubai pada tahun 2008, suara azan langsung memikat perhatiannya.

Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari KTimes, dikarenakan suara azan tidak dikenal olehnya, ia tidak mengerti kalimat-kalimat yang diucapkan oleh sang muazin, kendati demikian ia menyanjung suara azan.

"Suara azan sangat bermakna; selain spiritual juga puitis,” ucapnya.

Selanjutnya, suara menara masjid tempatnya di kawasan Naif, Deira, merupakan bagian dari kehidupannya saat Maghrib.

Meski terlahir dari kedua orang tua Kristen, namun ia terpesona dengan suara azan dan memaksa rasa ingin tahu untuk melihat lebih mendalam spiritual yang ada dalam dirinya.

Namun ia ingin memiliki hubungan lebih mendalam dengan Allah, dengan demikian ia mulai menelaah Islam.

Alasan lainnya untuk memulai perjalanan spiritual ini adalah menghilangkan kesalahpahaman yang ada di benaknya tentang kaum muslim.

Malik mengatakan, di kota saya dikarenakna fanatisme dan kebodohan, kami beranggapan Allahu Akbar adalah teriakan seorang teroris untuk membunuh manusia tak berdosa.

"Saya keliru. Saya belajar dan mengerti bahwa Islam adalah agama perdamaian. Disini saya merasakan persahabatan lintas agama, dan saya melihat bagaimana pelbagai agama dapat memiliki koeksistensi bersama,” imbuhnya.

Malik benar-benar mengkaji al-Quran dan memeluk Islam pada tanggal 10 Oktober tahun 2010, di usia 40 tahun.

Ia mengatakan, kemudian ia memilih nama Malik, salah satu nama Allah dalam al-Quran, untuk dirinya dan ia benar-benar pasrah atas kehendak Allah.

Malik menambahkan, saya memeluk Islam dengan kalimat Syahadatain dan saya merasakan terlahir kembali dan ini semua dimulai dengan mendengar suara azan.

http://iqna.ir/fa/news/3606809

captcha