IQNA

Ulama Kenamaan Dunia Islam/ 6

Saher al-Kaabi, Menampilkan Patriotisme di Palestina dengan Kaligrafi

9:57 - November 25, 2022
Berita ID: 3477647
TEHERAN (IQNA) - Untuk melawan penjajah atau mengungkapkan slogan-slogan patriotik, tidak perlu hanya melakukan aktivitas politik atau perjuangan bersenjata. Banyak seniman mengungkapkan perasaan ini tanpa memasuki dunia politik. termasuk Saher al-Kaabi, yang meneriakkan rasa patriotisme dengan tulisan tangannya yang indah.

Menurut Iqna; karya-karya Saher Nasser Saadan bin Al-Kaabi, seorang seniman Palestina, mengekspresikan pencariannya yang terus menerus di jalur kaligrafi Arab untuk memperkuat keterampilan, inovasi dan pengalamannya di jalur ini, dan karya-karya seniman ini tidak dapat dikategorikan dalam kerangka seni tradisional dan seni imitasi. Ia selalu berusaha menciptakan karya baru dan menunjukkan hubungan antara kata dan garis tradisional dalam kaligrafi Arab dengan kombinasi visual.

Saher juga menggunakan banyak alat artistik dan metode kaligrafi dan mengambil inspirasi dari teks-teks agama dan suci, budaya dan sastra Arab, dan warisan lisan nasional Palestina, dan karya-karyanya termasuk kaligrafi ayat-ayat Alquran, hadis Nabwwi, puisi sastra Arab dan Palestina.

Dalam salah satu lukisannya, ia menulis kaligrafi dengan menggunakan syair-syair terkenal Imam Syafi'i (salah seorang ulama Sunni) dengan keterangan "Da’ al-Ayyam Taf’alu ma Tasya, wa Thib Nafsan izda Hakama al-Qadha: Biarkan waktu melakukan apa yang diinginkannya dan berbahagialah dengan hukum qadha dan qadar ".

Seniman Muslim ini membuat lukisannya dengan gaya muraqqa’ kuno. Muraqqa’ adalah koleksi kaligrafi dan karya lukisan yang terhubung satu sama lain.

Saher al-Kaabi, Menampilkan Patriotisme di Palestina dengan Kaligrafi

Dia juga membuat lukisan puisi "Shaqr bin Sultan Al-Qasimi", seorang penyair Emirat yang memuji Palestina dan rakyat Palestina.

Dalam seni kaligrafi, ia juga menggunakan simbol-simbol nasional Palestina dan ia juga telah membuat kaligrafi puisi dan nasyid Mahmoud Darwish, seorang penyair Palestina dengan tema patriotisme, identitas dan bahasa, dan dalam bagian dari syair penyair ini tentang tanah dan tanah air, berjudul "Al-Ardhu Turatsu kal Kalimat, Tanah (Watan) diwariskan seperti bahasa", mendedikasikan sebagian besar lukisannya dengan kata "tanah" dan masalah ini telah memperkuat pemahaman audiens tentang konsep tanah dan tanah air dan bahasa dan tanah sebagai dua elemen dasar identitas..

Warna juga memasuki lukisan Saher Al-Kaabi, dan dalam puisi Mahmoud Darwish, dia menulis kaligrafi kata tanah dengan warna hitam dan kata lain dengan warna merah. (HRY)

 

captcha