Kita Mengawali Musim Seminya Bulan dengan Mandi dan Puasa
Menurut IQNA, setelah bulan-bulan berkabung Muharram dan Safar dan setelah epik yang berharga untuk memperingati Imam Husein (as) dan para sahabatnya selama longmarch Arbain, kaum Syiah berduka atas hari wafatnya Nabi Muhammad (saw) dan Imam Hasan al-Mujtaba (as), mereka menjadi peziarah dan abdi para peziarah haram Razawi, sementara mereka melangkah ke hari-hari penuh kasih dan diberkati Rabiul Awal.
Rabiul Awal adalah musim seminya bulan kamariah, karena Allah telah memberkati dunia dengan nikmat terbesar bagi umat manusia, Nabi Muhammad (saw), di bulan ini, dan dengan kelahiran ini, rahmat Allah telah ditunjukkan kepada semesta.
Malam pertama bulan Rabiul Awal adalah Lailatul Mabit. Malam ketika Nabi Muhammad (saw) memulai Hijrahnya ke Madinah dan untuk melindungi beliau, Imam Ali (as) tidur di tempat tidurnya. Sayyid bin Bin Tawus menukilkan doa-doa untuk hari ini dalam kitab Iqbalnya, yaitu sebagai berikut:
«اللهم لا اله إلا انت، یا ذا الطول والقوة، والحول والعزة، سبحانک ما أعظم وحدانیتک، وأقدم صمدیتک، وأوحد إلهیتک، وأبین ربوبیتک، وأظهر جلالک، وأشرف بهاء آلائک وأبهى کمال صنائعک، وأعظمک فی کبریائک، وأقدمک فی سلطانک، وأنورک فی أرض، وسمائک، وأقدم ملکت، وأدوم عزک، وأکرم عفوک، وأوسع حلمک، وأغمض علمک، وأنفذ قدرتک، وأحوط قربک. أسألک بنورک القدیم، وأسمائک التی کونت بها کل شئ، أن تصلی».
Mandi: Mandi dan memakai pakaian bersih dianjurkan pada hari ini dan hari-hari penting lainnya di bulan Rabiul Awal.
Puasa: Puasa dengan rasa syukur atas keselamatan Nabi Muhammad (saw) dan Amirul Mukminin (as) dari orang-orang kafir dan musyrik pada hari pertama Rabiul Awal adalah salah satu amalan mustahab lain di bulan Rabiul Awal.
Dianjurkan juga untuk membaca doa pertama bulan Rabiul Awal. (HRY)
