IQNA melaporkan seperti dilansir msn.com, seorang insinyur Mesir telah menyiapkan sebuah rencana di mana umat Islam di semua negara di dunia, terlepas dari kebangsaan dan bahasa, akan dapat membaca Alquran dengan benar.
Hal ini dilakukan dengan menulis ayat-ayat Alquran dalam bahasa Latin dan melafalkannya dalam bahasa Arab yang fasih dengan menggunakan rekaman bacaan Alquran yang digunakan oleh para qori kalam wahyu Ilahi.
Dalam hal ini, banyak pertanyaan muncul dan menimbulkan kontroversi di antara orang-orang Mesir. Oleh karena itu, Dar al-Ifta’ Mesir mengeluarkan hukum yang melarang pekerjaan ini dan mencegah hal tersebut untuk dilakukan.
Dar al-Ifta’ Mesir mengakhiri kontroversi dengan mengeluarkan fatwanya, dan menerbitkan fatwa di situs webnya tentang larangan menulis Alquran atau mencetaknya dalam huruf Latin.
Menurut fatwa ini, tidak boleh ada perubahan dalam penulisan Alquran, dan para ulama harus sungguh-sungguh menjaga kaligrafi Alquran dan tidak boleh puas dengan mengubahnya. (hry)